Jumat, 30 Juli 2010

KENAPA HARUS BERBOHONG

Sebagai manusia pasti kita pernah "berbohong", dengan berbagai alasan. Alasan manusia berbohong sebenarnya karena mereka "tidak menerima kenyataan" yang akan dialami.

Dikarenakan tidak menerima kenyataan yang akan dialami maka manusia berdalih dengan merubah kata, cerita atau ungkapan sesuai yang ia harapkan atau sekedar meminta persetujuan dari orang yang sedang mendengar ceritanya.

Beberapa contoh kasus bahwa manusia berbohong karena alasan utamanya karena tidak menerima kenyataan yang akan dialami :
  • Selibriti papan atas Indonesia berbohong atas perbuatannya saat video mesumnya tersebar di dunia maya.
  • Suplier yang kerap berbohong saat di audit customernya.
  • karyawan yang kerap berbohong saat ia bolos kerja.
  • Perusahaan yang berbohong atas laporan keuangannya untuk mengurangi beban pajak.
  • Dan masih banyak lagi kisah kebohongan di dunia ini.
Ironinya siapapun orangnya dan apapun agamanya pasti sudah memahami bahwa kebohongan adalah suatu tindakan yang tidak diajarkan oleh guru, orang tua, atasan, bahkan oleh Tuhan sekalipun.

Tetapi mengapa kita tidak pernah lepas dari kebohongan itu sendiri, baik kebohongan dalam hati, ucapan bahkan tindakan, yang semata-mata hanya untuk kepentingan sesaat (dunia).

Karena kebohongan-kebohongan dalam kehidupan ini, mungkin banyak orang mulai jenuh akan kebohongan itu sendiri, tetapi dikarenakan keadaan dan reputasi seolah kehobongan merupakan senjata ampuh kita untuk menyelamatkan diri sendiri, orang lain, atasan, atau intitusi.

Lewat tulisan ini, saya mengajak siapapun yang membaca blog ini janganlah terlalu lama kita terjerumus dengan situasi atau lingkungan yang memaksa kita untuk berbohong karena apapun alasanya kebohongan yang kita ciptakan akan semakin menyulitkan diri kita sendiri.

Mulailah berusaha mencari atau ciptakan lingkungan yang dapat menyemangati dan membahagiakan diri kita sendiri, dengan demikian kita akan mampu menjalani kehidupan ini dengan keikhlasan dan kejujuran karena yang kita jalani sesuai dengan yang kita harapkan.

Dengan keikhlasan dan kejujuran sebenarnya kita akan menciptakan sendiri kebesaran hati kita hingga perbuatan kita dapat berguna bagi diri kita sendiri, keluarga, orang lain bahkan lingkungan.

"Kebahagiaan adalah ketika apa yang anda pikir, apa yang anda katakan, dan apa yang anda lakukan bisa selaras".
(Mahatma Gandhi).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar