Senin, 16 Agustus 2010

KEBERHASILAN LEBIH PENTING DARIPADA KESEMPURNAAN

CAPAILAH KEBERHASILAN, BUKAN KESEMPURNAAN !!...
PERFEKSIONIS MENGHAMBAT PERKEMBANGAN DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN.

Pada akhir tahun pertama Anton bekerja, ia mendapat kepercayaan sebagai pemimpin unit desainer. Namun baru enam bulan ia memegang jabatannya ia tampak semakin kurus dan pemurung. Tiap hari ia mengeluh karena sulit tidur. "Aku memang gelisah, atasanku selalu tidak puas, menurutnya, unitku tidak mencapai target produksi". Ia mengeluh kepada Winda, temannya. "Anak buahku penyebabnya, sehingga sering kali kurancang sendiri setiap aktivitas di unitku!".

"Barangkali kamu yang salah ! Bosku juga begitu, ada kesalahan satu hurf saja aku disuruh mengetik ulang!", jawab Winda yang seorang sekretaris.

Banyak orang yang mati-matian mengejar kemungkinan mendapatkan hasil yang sempurna. Orang-orang seperti itu menganggap bahwa kemungkinan kesempurnaan merupakan harga yang harus dibayar mahal untuk mencapai sukses. Kemungkinan ! Bukan Realitas !.

Orang-orang perfeksionis seperti itu bukan hanya membuat perusahaan tidak sehat, tetapi membuat jiwanya jiwanya tertekan, gelisah, cemas dan stres.

Mungkin kita dapat menoleh dan intropeksi sesaat, benarkah dinding ruangan kita yang seharusnya putih bersih itu tidak terdapat kotoran sama sekali ? Perfect-kah komputer anda ? Apakah kendaran yang kita gunakan keluaran terbaru dan bekerja dengan maksimal ? Apakah pakaian yang kita kenakan selalu terlihat baru dan sempurna ? Apakah istri, suami ataupun mungkin pacar anda adalah manusia super ?
Mungkin jika selalu berharap kesempurnaan di dunia ini kita akan mustahil untuk mencapainya.

Percayakah anda, bahwa dua dokumen penting yang melahirkan kemerdekaan Amerika banyak ditemui kesalahan waktu dideklarasikan ?

Memang, jarak antara keinginan menghasilkan sesuatu yang baik dengan perfeksionis, setipis rambut terbelah seribu. Cara termudah untuk menandai perfeksionis adalah ; Jika keinginan menghasilkan yang terbaik itu begitu keterlaluan sehingga seseorang merasa takut akan kegagalan atau takut tidak mendapatkan persetujuan.

Michael S. Dobson, penulis buku Working with Difficult People, menyatakan, kunci menghadapi si perfeksionis adalah melancarkan jalur komunikasi Anda dengannya. Ketika menerima pembagian tugas kerja, ambil waktu untuk memperjelas ekspektasi dari masing-masing pihak. Jika atasan ingin Anda melakukan sesuatu dengan cara tertentu, mintalah dia menuliskan langkahnya secara step by step di atas kertas, hingga Anda benar-benar mengerti apa yang ia maksudkan. Bukan yang terkuat akan bertahan, namun yang paling mampu menyesuaikanlah yang akan sukses.

Semoga bermanfaat
bd.vuurwanto@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar